Minggu, 11 November 2012

BATAMAT QUR'AN


Batamat Qur’an adalah upacara di daerah Kalimantan Selatan yang menandai bahwa seorang anak telah menyelesaikan pelajaran membaca Al-Qur’an. Umumnya si anak berusia antara 9-10 tahun, karena pelajaran membaca Al-Qur’an dimul
ai pada usia 6-7 tahun.

Batamat Qur’an bisa disebut sebagai bentuk “wisuda” tradisional yang menandai bahwa si anak sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai makhraj dan kaidah tajwid. Acara ini digelar oleh orang tua si anak yang telah menamatkan pelajaran membaca Al-Qur’an tersebut secara pribadi, namun bisa juga diselenggarakan dengan teman-temannya yang lain secara bersama-sama, jika kebetulan mereka menyelesaikan pelajaran membaca al-Qur’an dalam waktu bersamaan.

Acara dihadiri oleh teman-teman si anak, para tetangga, dan handai tolan lainnya. Acara bisa diadakan di rumah guru tempat belajar mengaji, di masjid atau langgar, atau bisa juga di rumahnya sendiri.

Di dalam prosesinya, setelah pembukaan yang didahului dengan pembacaan al-Fatihah oleh pimpinan acara yang biasanya guru mengaji si anak atau kiai setempat, si anak kemudian disuruh membaca Al-Qur’an secara tartil mulai surat ad-Dhuha (QS: 93) hingga surat an-Naas (QS: 114).

Jika yang melaksanakan batamat adalah beberapa anak, maka surat-surat itu dibaca secara bergantian. Bagian akhir dari setiap surat akan dibaca secara bersama-sama (koor). Jika terjadi kekeliruan dalam membaca, guru mengaji yang membimbingnya segera mengoreksi dan membenarkannya. Para hadirin menyaksikan dan mendengarkan pembacaan itu dengan saksama.

Di dalam upacara ini, orang tua si anak akan menyajikan ketan yang dibentuk seperti gunungan, bagian atasnya dikasih inti (kelapa parut yang dikasih gula), di lereng sekelilingnya terdapat telur pindang, dan beberapa bendera kertas dengan batang bambu yang ditancapkan, serta kembang sarai. Beras ketan yang bersifat lengket melambangkan suatu pengharapan agar pengetahuan dan kesetiaan si anak pada ajaran Al-Qur’an terus melekat, lestari, dan abadi sepanjang hidupnya.

Ketika pembacaan sampai pada permulaan surat al-Fiil (QS: 105), telur pindang yang menghiasi gunungan ketan diambil dan diserahkan kepada anak yang menjalani acara batamat. Setelah pembacaan al-Qur’an selesai, disambung dengan pembacaan bagian awal surat al-Baqarah (QS: 2) dan doa khatmul Qur’an yang dipimpin oleh si guru mengaji atau mualim setempat.

Seusai doa, anak-anak biasanya akan ramai memperebutkan hiasan-hiasan pada gunungan ketan, sedangkan orang dewasa disuguhi makanan ketan dan telur yang telah disajikan. Untuk memeriahkan acara, kue yang disajikan kadang-kadang lebih banyak dan bervariasi seperti wajik, dodol, dan lain-lain.

Upacara Batamat Qur’an juga menjadi bagian dari prosesi perkawinan di kalangan masyarakat Banjar. Hal ini terutama berlaku bagi calon pengantin yang belum pernah tamat al-Qur’an atau belum melakukan acara Batamat Qur’an.

Maknanya, dengan acara itu, calon pengantin sudah dinyatakan siap untuk menikah, berkeluarga, dan mengarungi hidup karena sudah selesai mempelajari al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Dengan demikian, acara ini lebih banyak bersifat formal-simbolis.

Pernik-pernik acara Batamat Qur’an sebagai bagian dari prosesi perkawinan ini umumnya lebih kompleks, meski rangkaian acaranya kurang lebih sama. Acara biasanya dilakukan sehari sebelum persandingan, baik bagi calon pengantin laki-laki maupun pengantin perempuan yang digelar di tempat terpisah.

Calon pengantin dengan berpakaian muslim atau muslimah (kalau laki-laki menggunakan baju koko atau jas, sarung, dan peci, sedangkan perempuan menggunakan jilbab atau kerudung, sarung, dan baju kurung) yang akan menjalankan acara duduk di atas lapik, yang dialasi kain putih atau sajadah. Lapik ini bagian dari saji yang akan dihadiahkan kepada guru mengajinya. Acara dipimpin oleh guru mengaji atau kiai setempat dan dihadiri oleh teman dan handai tolan. Sesajian berupa kue di dalam acara ini lebih bermacam-macam, seperti nasi lemak kuning, telur dadar, wajik, dan telur bebek rebus. Kadang-kadang acara ini disertai makan besar di akhirnya untuk para undangan dan tamu yang mengikuti acara. (Sumber: Ensiklopedi NU)
Foto: BATAMAT QUR'AN

Batamat Qur’an adalah upacara di daerah Kalimantan Selatan yang menandai bahwa seorang anak telah menyelesaikan pelajaran membaca Al-Qur’an. Umumnya si anak berusia antara 9-10 tahun, karena pelajaran membaca Al-Qur’an dimulai pada usia 6-7 tahun.

Batamat Qur’an bisa disebut sebagai bentuk “wisuda” tradisional yang menandai bahwa si anak sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai makhraj dan kaidah tajwid. Acara ini digelar oleh orang tua si anak yang telah menamatkan pelajaran membaca Al-Qur’an tersebut secara pribadi, namun bisa juga diselenggarakan dengan teman-temannya yang lain secara bersama-sama, jika kebetulan mereka menyelesaikan pelajaran membaca al-Qur’an dalam waktu bersamaan. 

Acara dihadiri oleh teman-teman si anak, para tetangga, dan handai tolan lainnya. Acara bisa diadakan di rumah guru tempat belajar mengaji, di masjid atau langgar, atau bisa juga di rumahnya sendiri.

Di dalam prosesinya, setelah pembukaan yang didahului dengan pembacaan al-Fatihah oleh pimpinan acara yang biasanya guru mengaji si anak atau kiai setempat, si anak kemudian disuruh membaca Al-Qur’an secara tartil mulai surat ad-Dhuha (QS: 93) hingga surat an-Naas (QS: 114). 

Jika yang melaksanakan batamat adalah beberapa anak, maka surat-surat itu dibaca secara bergantian. Bagian akhir dari setiap surat akan dibaca secara bersama-sama (koor). Jika terjadi kekeliruan dalam membaca, guru mengaji yang membimbingnya segera mengoreksi dan membenarkannya. Para hadirin menyaksikan dan mendengarkan pembacaan itu dengan saksama.

Di dalam upacara ini, orang tua si anak akan menyajikan ketan yang dibentuk seperti gunungan, bagian atasnya dikasih inti (kelapa parut yang dikasih gula), di lereng sekelilingnya terdapat telur pindang, dan beberapa bendera kertas dengan batang bambu yang ditancapkan, serta kembang sarai. Beras ketan yang bersifat lengket melambangkan suatu pengharapan agar pengetahuan dan kesetiaan si anak pada ajaran Al-Qur’an terus melekat, lestari, dan abadi sepanjang hidupnya.

Ketika pembacaan sampai pada permulaan surat al-Fiil (QS: 105), telur pindang yang menghiasi gunungan ketan diambil dan diserahkan kepada anak yang menjalani acara batamat. Setelah pembacaan al-Qur’an selesai, disambung dengan pembacaan bagian awal surat al-Baqarah (QS: 2) dan doa khatmul Qur’an yang dipimpin oleh si guru mengaji atau mualim setempat. 

Seusai doa, anak-anak biasanya akan ramai memperebutkan hiasan-hiasan pada gunungan ketan, sedangkan orang dewasa disuguhi makanan ketan dan telur yang telah disajikan. Untuk memeriahkan acara, kue yang disajikan kadang-kadang lebih banyak dan bervariasi seperti wajik, dodol, dan lain-lain.

Upacara Batamat Qur’an juga menjadi bagian dari prosesi perkawinan di kalangan masyarakat Banjar. Hal ini terutama berlaku bagi calon pengantin yang belum pernah tamat al-Qur’an atau belum melakukan acara Batamat Qur’an. 

Maknanya, dengan acara itu, calon pengantin sudah dinyatakan siap untuk menikah, berkeluarga, dan mengarungi hidup karena sudah selesai mempelajari al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Dengan demikian, acara ini lebih banyak bersifat formal-simbolis.

Pernik-pernik acara Batamat Qur’an sebagai bagian dari prosesi perkawinan ini umumnya lebih kompleks, meski rangkaian acaranya kurang lebih sama. Acara biasanya dilakukan sehari sebelum persandingan, baik bagi calon pengantin laki-laki maupun pengantin perempuan yang digelar di tempat terpisah. 

Calon pengantin dengan berpakaian muslim atau muslimah (kalau laki-laki menggunakan baju koko atau jas, sarung, dan peci, sedangkan perempuan menggunakan jilbab atau kerudung, sarung, dan baju kurung) yang akan menjalankan acara duduk di atas lapik, yang dialasi kain putih atau sajadah. Lapik ini bagian dari saji yang akan dihadiahkan kepada guru mengajinya. Acara dipimpin oleh guru mengaji atau kiai setempat dan dihadiri oleh teman dan handai tolan. Sesajian berupa kue di dalam acara ini lebih bermacam-macam, seperti nasi lemak kuning, telur dadar, wajik, dan telur bebek rebus. Kadang-kadang acara ini disertai makan besar di akhirnya untuk para undangan dan tamu yang mengikuti acara. (Sumber: Ensiklopedi NU) 

Manusia Adalah Sebuah Buku

Manusia Adalah Sebuah Buku

Halaman depan buku merupakan sebuah tanggal lahir.
Halaman belakang buku merupakan tanggal kematian .
Tiap lembar halamannya adalah setiap dari dalam hidup kita.
Apa saja yang kita lakukan tercatat di dalam buku yang kita miliki masing-masing.

Ada buku tebal, ada buku yang tipis, ada buku menarik yang untuk dibaca......
Ada pula buku yang sama sekali tidak menarik dibaca ....

Sekali tertulis, tidak akan pernah bisa diubah  lagi,
Tapi hebatnya......

Seburuk apapun halaman sebelumnya.
Selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih, baru dan tiada cacat.

Sama dengan hidup kita. Seburuk apapun kemarin.
Kita selalu  memiliki kesempatan untuk hari yang baru.
Kita selalu punya kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yang benar  dalam hidup kita setiap hari.
Kita selalu dapat memperbaiki kesalahan kita.

Syukuri hari ini....

Mulailah mengisi halaman buku kehidupanmu dengan hal-hal yang baik semata.
Agar pada saat halaman terakhir .....

Buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita dan juga orang lain.  


Selasa, 08 November 2011

mandau+tombak

http://id.wikipedia.org/wiki/Mangga_kasturi 
http://id.wikipedia.org/wiki/Tombak


MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!

Cerita Mahasiswa Indonesia di Ausie

Share yaaaa, dr tetangga :

Suatu pagi,kami menjemput seseorg klien di bandara.Org itu sdh tua,kisaran 60 thn.Si Bpk adl pengusaha asal Singapura,dgn logat bicara gaya melayu&english,beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kpd kami yg msh muda.

Beliau berkata,"Ur country is so rich!"

Ah biasa banget denger kata2 itu. Tapi tunggu dulu."Indonesia doesn't need the world,but the world needs Indonesia,"lanjutnya. "Everything can be found here in Indonesia,U don't need the world."

"Mudah saja,Indonesia paru2 dunia.Tebang saja hutan di kalimantan,dunia pasti kiamat. Dunia yg butuh Indonesia! Singapura is nothing,we can't be rich without Indonesia 500.000 org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan.Bisa terbayang uang yg masuk ke kami,apartemen2 terbaru kami yg beli org2 Indonesia,ga peduli harga selangit, laku keras.Lihatlah RS kami,org Indonesia semua yg berobat.Trus,kalian tau bgmna kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk?Ya,bener2 panik.Sangat terasa,we are nothing.Kalian tau kan kalo Agustus kmrn dunia krisis beras.Termasuk di Singapura dan Malaysia?Kalian di Indonesia dgn mudah dpt beras.Liatlah negara kalian, air bersih di mana2,liatlah negara kami,air bersih pun kami beli dari Malaysia.

Saya ke Kalimantan pun dlm rangka bisnis,krn pasirnya mengandung permata.Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik china,si pabrik jual kembali seharga Rp 30rb/kg.Saya liat ini sbg peluang.Kalian sadar tidak kalo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia!

Ya,karena negara kalian memiliki segalanya.Mereka takut kalau kalian mnjadi mandiri,makanya tidak di embargo.

Harusnya KALIANLAH YG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dr petani2 kita sendiri,belilah tekstil garmen dr pabrik2 sendiri.Tak perlu impor klo bs produk sendiri.

Jika kalian bs mandiri,bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!

Please shared ya biar sampe ke seluruh bangsa Indonesia...